Rabu, 31 Januari 2024

Cara manusia mencapai perjalanan antar bintang

 Apa kamu pernah penasaran apakah mungkin manusia buat pergi ke bintang lain? Tak perlu ke galaxy lain dulu tapi cukup antar bintang. Sayangnya, roket kimia bahkan energi nuklir yang ada di dunia saat ini tidak bakal cukup. 

Bintang terdekat dari planet kita yaitu proxyma centauri itu lebih dari 25 triliun mil, lebih dari 100.000.000 kali jarak ke bulan. Iyah, 100 juta jarak bumi ke bulan. Buat nyampe sejauh itu dengan teknologi sekarang bakal butuh puluhan ribu tahun atau bahkan 100 ribu tahun. 

Tapi, ada dua cara yang bisa bikin perjalanan antarbintang mungkin.

Cara pertama adalah pake fusi nuklir. Kalau kita bisa bikin reaksi fusi yang stabil dan tembak partikelnya, kita bisa bergerak sekitar 1/4 dari kecepatan cahaya. Fusi nuklir seperti inti tenaga matahari memungkinkan menghasilkan energi secara terus menerus selama jutaan tahun. 

Dengan memakai fusi nuklir dan pesawat ruang angkasa canggih maka bisa mencapai proxyma centauri dalam waktu sekitar 20 sampai 25 tahun. Sebuah lompatan besar dibandingkan ribuan tahun.


 Cara kedua agak lebih ribet, namanya Alcubierre Drive. Ini dinamain dari fisikawan yang nulis makalah tentang gimana cara kerjanya nggak melanggar teori relativitas. Intinya, cara ini meng-kompres ruang di depan pesawat luar angkasa dan ngembangin ruang di belakangnya, biar bisa bergerak di ruang yang relatif lebih lambat dari cahaya tapi sebenarnya nyampe lebih cepat dari cahaya. Fisikawan lagi bereksperimen dengan ide ini, tapi apakah mereka bakal berhasil masih belum jelas.



Minggu, 21 Januari 2024

Penemuan eksoplanet yang memiliki metana dan karbondioksida

 Pada bulan September 2023, tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Universitas Cambridge menemukan sebuah exoplanet—planet yang mengorbit bintang di luar Tata Surya—yang disebut K2- 18 b. 


Tim ini menemukan keberadaan metana dan karbon dioksida dengan bantuan Teleskop Antariksa James Webb (JWST), teleskop luar angkasa yang paling canggih yang sedang beroperasi. 

Meskipun bukan makhluk hidup, molekul-molekul ini merupakan penemuan besar karena mengindikasikan kalau K2-18 b memiliki atmosfer yang kaya hidrogen dengan permukaan yang tertutup lautan air. 

Para ilmuwan mengklasifikasikan exoplanet ini sebagai planet Hycean, sebuah fitur yang menjanjikan dalam pencarian bukti kehidupan.

Selain itu, lokasi K2-18 b juga berada pada jarak 120 tahun cahaya dari Bumi —jarak yang setara dengan perjalanan pulang pergi dari Bumi ke matahari sebanyak 3,78 miliar kali! 

Uniknya, K2-18 b merupakan exoplanet yang mengitari Bintang katai merah (bintang yang lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari) di area laik huni yang disebut Zona Goldilocks.

Zona ini merupakan area di mana planet tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, sehingga airnya tetap berwujud cair. Kalo ada air dalam wujud cair kemungkinan kehidupan ada.

Bagaimana menurut sobat blogger, apakah anda percaya ada kehidupan di luar planet bumi?


Kamis, 11 Januari 2024

Manusia purba ke benua Amerika lebih awal

 Sebelum zaman es terakhir sekitar 9.000 tahun yang lalu, manusia purba berkelana ke dua benua yang luas dan sama sekali tidak dikenal: Amerika Utara dan Selatan. 

Selama hampir satu abad, para peneliti mengira mereka tahu bagaimana perjalanan berbahaya ini terjadi: manusia purba pertama menyeberangi Jembatan Darat Bering, sebuah daratan luas yang menghubungkan Asia dengan Amerika Utara ketika permukaan laut lebih rendah, adalah suku Clovis, yang melakukan perjalanan tersebut. sesaat sebelum 13.000 tahun yang lalu.

Menurut teori Clovis First, penduduk pertama asli Amerika dapat ditelusuri melalui migrasi pedalaman ini, kata Loren Davis , profesor antropologi di Oregon State University.

Namun dalam beberapa dekade terakhir, beberapa penemuan telah mengungkapkan bahwa manusia pertama kali mencapai apa yang disebut Dunia Baru ribuan tahun sebelumnya.

Jadi siapa orang Amerika pertama, dan bagaimana serta kapan mereka tiba?

Studi genetik menunjukkan bahwa orang pertama yang tiba di Amerika adalah keturunan kelompok leluhur Siberia Utara Kuno dan Asia Timur yang bercampur sekitar 20.000 hingga 23.000 tahun yang lalu. 

Mereka melintasi Jembatan Tanah Bering antara saat itu dan 15.500 tahun yang lalu, kata David Meltzer , seorang arkeolog dan profesor prasejarah di Departemen Antropologi di Southern Methodist University di Dallas dan penulis buku First Peoples in a New World, 2nd Edition. (Cambridge University Press, 2021)

Salah satu buktinya terdapat fosil jejak kaki manusia di Taman Nasional White Sands di New Mexico yang mungkin berasal dari 21.000 hingga 23.000 tahun yang lalu.


Itu berarti manusia tiba di Amerika Utara pada masa Maksimum Glasial Terakhir (LGM), yang terjadi antara 26.500 hingga 19.000 tahun yang lalu, ketika lapisan es menutupi sebagian besar wilayah yang sekarang disebut Alaska, Kanada, dan Amerika Serikat bagian utara.

Data lain yang lebih samar-samar menunjukkan bahwa manusia pertama tiba di Belahan Bumi Barat sekitar 25.000 atau bahkan 31.500 tahun yang lalu. Jika tanggal-tanggal ini dapat dikonfirmasi, maka mereka akan memberikan gambaran yang jauh lebih kompleks tentang bagaimana dan kapan manusia mencapai benua Amerika.

Sabtu, 06 Januari 2024

Bintang Katai putih menuju Tata Surya dalam 29.000 tahun lagi

 Tata surya kita di masa depan jauh aman dari tabrakan dengan bintang mati yang menuju jalur matahari.

Tahun lalu, para peneliti mengamati lintasan bintang katai putih nakal bernama WD 0810–353 dengan teleskop luar angkasa Gaia dan memperkirakan bahwa bintang tersebut akan bertemu dengan tata surya kita dalam waktu sekitar 29.000 tahun. 

Meskipun hal ini mungkin tampak lama bagi manusia, namun secara kosmis, ini adalah periode yang relatif singkat. 

Misalnya, matahari akan kehabisan hidrogen dan akan membengkak menjadi raksasa merah selama 5 miliar tahun lagi, sehingga menghancurkan bumi dan planet-planet bagian dalam seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jadi 29 ribu tahun cukup singkat ya untuk ukuran kosmik.

Meskipun ancaman dari matahari sangat lama, penelitian baru telah mengungkapkan bahwa planet kita setidaknya perlu khawatir akan kehancuran akibat kekacauan yang disebabkan oleh katai putih WD 0810–353.

Jadi matahari dan miliaran bintang itu berotasi atau berputar mengelilingi pusat Bima sakti. Ada kalanya dalam berputar itu matahari bersinggungan dengan bintang lainnya, salah satunya adalah ya Katai putih WD 0810-353 itu.

Tapi tenang saja, matahari tidak akan bertabrakan dengan bintang itu kok, hanya bersinggungan saja atau sekedar lewat. Kemungkinan jaraknya nanti sekitar 31.000 kali jarak matahari ke bumi.

Meskipun ini tampak seperti jarak yang sangat jauh, namun pengaruh gravitasi WD 0810–353 cukup dekat sehingga dapat mengganggu awan Oort – kumpulan komet dan benda es lainnya di tepi tata surya.


Awan Oort terletak antara 2.000 dan 100.000 kali jarak antara Bumi dan Matahari dari bintang pusat tata surya. Ketika awan terseret oleh bintang-bintang yang lewat seperti WD 0810–353, gravitasi bintang dapat menyebabkan beberapa benda es yang terikat secara gravitasi longgar ini jatuh ke arah bagian dalam tata surya dan Bumi.

Ini bisa jadi bencana, karena bumi bisa dihujani oleh ribuan batuan angkasa seperti komet atau asteroid yang berasal dari awan Oort.

Tapi tenang saja, kemungkinan hal tersebut masih 29 ribu tahun lagi.

Rabu, 03 Januari 2024

Manusia kuno menyeberang dari Rusia ke Alaska tanpa perahu

 


Selat Bering pernah menghubungkan manusia kuno dari Rusia ke Alaska dan merupakan titik persimpangan bagi beberapa manusia pertama yang menghuni benua Amerika . Namun pada periode tertentu, jembatan tersebut tidak dapat dilewati atau terendam karena kenaikan permukaan laut , sehingga gelombang orang di kedua sisinya kemudian terdampar.

Menurut John Hoffecker , seorang peneliti emeritus sejarah manusia purba di Universitas Colorado Boulder, bukti terbaru menunjukkan "tanpa keraguan" bahwa Jembatan Darat Bering pertama kali muncul sekitar 35.700 tahun yang lalu sebelum menghilang lagi sekitar 12.000 tahun yang lalu, dekat akhir zaman es terakhir, ketika gletser mencair dan permukaan laut mulai naik.

Kadang kala jembatan ini menjadi semacam tundra untuk habitat beberapa mamalia besar , kata Hoffecker. 

Namun tidak selalu demikian. Penelitian terbaru mengenai paleoklimat di wilayah tersebut menyatakan bahwa jembatan tersebut sering kali terkurung dalam es yang tidak dapat dilewati kecuali pada periode singkat antara 24.500 hingga 22.000 tahun yang lalu dan 16.400 hingga 14.800 tahun yang lalu. 

Bukti arkeologis dan genetik mendukung gagasan bahwa manusia purba, termasuk anggota budaya Clovis, mungkin telah melintasi jalan darat sekitar 14.000 tahun yang lalu dalam salah satu bentangan ini

Gelombang manusia berturut-turut mengalir melintasi Selat Bering, termasuk anggota kelompok yang dikenal sebagai Paleo-Inuit atau Paleo-Eskimo yang muncul di Arktik pada 4.500 tahun yang lalu dan termasuk dalam budaya yang disebut tradisi Alat Kecil Arktik (ASTt). Namun kurang jelas bagaimana mereka melakukannya.